Copyright © AlfianGeodesi Adventure
Design by Dzignine
Wednesday, July 24, 2013

STUDENT EXCHANGE UNDIP-KWANDONG UNIVERSITY SOUTH KOREA
Alfian Adi Atmaja “belajarlah dari kegagalan, beranilah bermimpi karena pasti kita bisa meraihnya walaupun harus bersabar dan bekerja keras
“If you can imagine it, you can achieve it, if you can dream it, you can become it”. Itu adalah salah satu ungkapan dari William Arthur Ward yang selalu membuat saya untuk tidak berhenti bermimpi. Kalau berbicara tentang mimpi dalam konteks mencari beasiswa, rumus seperti itu juga berlaku. Jangankan tidak berani bermimpi, takut pada kegagalan saja tidak boleh. Artinya, harus tetap optimis meskipun keberuntungan belum berpihak kepada kita.

Kwandong University
Pengalaman tersebut saya alami sendiri. Saya baru saja mendapatkan pengumuman bahwa terpilih sebagai salah satu peserta dalam Program Pertukaran Pelajar Indonesia-Korea Selatan Tahun 2012 (Student Exchange). Ada 2 peserta yang terpilih dari Undip. Program ini bersifat long term, selama 1 Smester di Korea. Saya berangkat pada 27 Agustus 2012 dan jadwal selesai program tanggal 14 Desember 2012. Ucap Syukur Alhamdulillah… selalu saya panjatkan di balik berbagai kegagalan yang selalu saya alami Allah hanya memerintahkan hambanya untuk selalu bersabar karena selalu ada hal yang lebih indah pada waktunya. Dengan Durasi waktu belajar di korea selama 1 smester ini walaupun hanya sebatas pengenalan dan orientasi saja, saya mendapatkan pengalaman yang tentu saja priceless ever.

Kesempatan ini berawal ketika saya iseng-iseng membuka website www.international.undip.ac.id dengan rapi dan lengkap menyajikan informasi tentang peluang beasiswa ini. Dengan persyaratan dokumen yang sangat rumit saya putuskan untuk mencoba mendaftarkan diri dan mengikuti alur seleksi dari pihak International Office Undip, adapun persyaratanya kurang lebih sbb :
1.    Kwandong University Application Forms:
a. Exchange Student Application for Admission
b. Designated Certificate of Health & Immunization Certificate
c. Statement Of Purpose
2.    One Letter of recommendation from faculty or staff of the applicant's home university.
3.    One original copy of the applicant's Certificate of Enrollment
4.    One original copy of the applicant's university transcript
5.    One photocopy of the applicant's passport information page
6.    Five Recent Photographs : 3.5cm by 4.5cm
7.    Visa D-2

Mengenai beasiswa yang diperoleh, peserta program pertukaran mahasiswa ini memperoleh beasiswa penuh dari Kwandong University dan pemerintah korea yaitu waived tuition fee, Asrama, Makan 3x sehari, buku-buku, Trip keliling Korea, Asuransi dll semunya free. Namun biaya Tiket pesawat mulai dari keberangkatan hingga kepulangan ke Indonesia di tanggung pribadi dan Alhamdulillah saya mendapatkan Sponsor dari Garuda Indonesia Airlines sehingga untuk tiket pesawat saya tidak banyak mengeluarkan biaya. Program ini terhitung mulai tanggal 28  Agustus  2012  hingga 14 Desember 2012. Yep… benar sekali dalam mendapatkan segala sesuatu harus ada yang di korbankan yaitu molornya kelulusan kita selama 1 semester (Cuti). Namun pengalaman yang kita dapatkan sangatlah berharga dan tak ternilai harganya.

Tidak mudah dan diperlukan motivasi dan perjuangan yang keras untuk bisa melengkapi semua dokumen-dokumen tersebut, mulai dari bolak-balik International Office UNDIP, Rektorat, Dekanat Fakultas Teknik, Kantor Imigrasi di Semarang dan kantor Kedutaan Besar Korea Selatan di Jakarta. Alhamdulillah Allah selalu memudahkan perjuangan hambanya yang mau berdo’a dan istiqomah berjuang dalam kebaikan. Akhirnya pada tanggal 30 Juni 2012 bertepatan dengan hari ulang tahun saya, pihak International Office Undip mengundang saya untuk mengambil dokumen Invitation Letter dan LOA (Letter Of Acceptance) yang di kirim langsung dari Korea. Dokumen ini sangat penting untuk pembuatan Visa D-2 kita (Visa pelajar)
Bayangan-bayangan indah mengenai Negara Korea pun muncul dibenak saya kemajuan Teknologi dan Riset, Etos kerja yang bagus, budaya disiplin dan bersih. Subhanallah…. ternyata masalah baru pun muncul yaitu Culture Shock bulan pertama hidup di korea tak semudah yang kita bayangkan masalah komunikasi, masalah makanan, masalah ibadah dan masalah kedisiplinan ini pun menjadi hal yang sangat sulit pada awalnya, klo boleh membandingkan antara perjuangan selama seleksi dengan perjuangan selama survive dikorea ini sangatlah lebih sulit, Karena memang dibutuhkan kesabaran, iman yang kuat, dan sikap adaptable yang kuat.

Namun selalu ada manis setelah pahit yaitu dapat mengunjungi berbagai Lab. Kampus di Korea khususnya Lab. Geodesi dan Sipil di Kwandong University skaligus berkomunikasi dengan mahasiswa geodesi di korea sangatlah menyenangkan. Belum lagi dapat mengunjungi tempat-tempat wisata dan belajar bahasa Korea bersama mahasiswa-mahasiswa asing dengan latar belakang budaya yang berbeda-beda membuat kita semakin terbuka pemikirannya tentang Dunia global dan belajar bagaimana saling menghargai. Belajar Gaya hidup yang sehat memakan makanan yang sehat, dapat memanfaatkan fasilitas umum yang serba canggih dan memiliki teman-teman baru mahasiswa Korea yang unyu-unyu hehe….
#Kelas Prof. Jenna

Last but not least, Saya ingin menyampaikan kepada kawan-kawan yang sedang hunting beasiswa, buat yang sudah mendaftar berulang kali, apply sana sini, tapi belum beruntung juga, jangan pernah putus asa! Never Stop dreaming. Sekali saja tidak cukup!!!Percayalah tuhan tau apa yang terbaik buat kita, “Second time is always easier than the first one”. Dan George Bernard Shaw mengatakan “Orang gagal selalu menyalahkan keadaan untuk sesuatu yang terjadi pada dirinya. Orang sukses selalu bangkit dan mencari situasi yang mereka inginkan. Jika tidak menemukannya, mereka akan menciptakannya”.
 So, keep fighting like a tiger and win like a champion. Amin…Salam sukses!!!

Terima kasih Ayah, Ibu dan Keluarga tercinta atas dukungan dan Do’anya.
Terima kasih saya sampaikan pada Bapak Prof. Sudharto P. Hadi (Rektor Universitas Diponegoro), Bapak Warsito (PR3 Undip), Bapak Bambang Pudjianto (Dekan FT), Bapak Imam Buchori (PD1 FT), Bapak Abdullah (PD3 FT), dan Garuda Indonesia Airlines atas bantuan sponsorship, pendanaan untuk tiket pesawat dan akomodasinya.

Tak lupa pula Terima kasih untuk Bapak Bambang Sudarsono (KaProdi Teknik Geodesi), Bapak Arwan putra, beserta jajaran dosen Teknik geodesi Undip, Bapak I Made Andi Arsana, Mas Deni Pancasakti, Muhamad Ansori, Lukman Maulana, Rezky yudha Seno, Rangga Bayu Prasetya, Danang Budi Susetyo, dan kawan-kawan Geodesi Undip seperjuangan atas Motivasi dan Do’anya.

Best regard for PERPIKA (Persatuan Pelajar Korea-Indonesia) dan GF ( Gangneung Family ) teman-teman indonesia yang sudah menjadi keluarga saya selama di Gangneung (강릉), Korea.
사랑해요
Love U all
^^
Gangneung Family

0 comments:

Post a Comment