STUDENT EXCHANGE UNDIP-KWANDONG UNIVERSITY SOUTH KOREA
Alfian
Adi Atmaja “belajarlah dari kegagalan,
beranilah bermimpi karena pasti kita bisa meraihnya walaupun harus bersabar dan
bekerja keras”
“If you can imagine it, you can achieve it, if you can dream
it, you can become it”. Itu adalah salah satu ungkapan dari William Arthur Ward
yang selalu membuat saya untuk tidak berhenti bermimpi. Kalau berbicara tentang
mimpi dalam konteks mencari beasiswa, rumus seperti itu juga berlaku. Jangankan
tidak berani bermimpi, takut pada kegagalan saja tidak boleh. Artinya, harus
tetap optimis meskipun keberuntungan belum berpihak kepada kita.
Kwandong University |
Pengalaman tersebut saya alami
sendiri. Saya baru saja mendapatkan pengumuman bahwa terpilih sebagai salah
satu peserta dalam Program Pertukaran Pelajar Indonesia-Korea Selatan Tahun
2012 (Student Exchange). Ada 2
peserta yang terpilih dari Undip. Program ini bersifat long term, selama 1 Smester di Korea. Saya berangkat pada 27
Agustus 2012 dan jadwal selesai program tanggal 14 Desember 2012. Ucap Syukur
Alhamdulillah… selalu saya panjatkan di balik berbagai kegagalan yang selalu
saya alami Allah hanya memerintahkan hambanya untuk selalu bersabar karena
selalu ada hal yang lebih indah pada waktunya. Dengan Durasi waktu belajar di
korea selama 1 smester ini walaupun hanya sebatas pengenalan dan orientasi
saja, saya mendapatkan pengalaman yang tentu saja priceless ever.
Kesempatan ini berawal ketika
saya iseng-iseng membuka website www.international.undip.ac.id dengan rapi dan
lengkap menyajikan informasi tentang peluang beasiswa ini. Dengan persyaratan
dokumen yang sangat rumit saya putuskan untuk mencoba mendaftarkan diri dan
mengikuti alur seleksi dari pihak International Office Undip, adapun
persyaratanya kurang lebih sbb :
1. Kwandong University Application Forms:
a. Exchange Student
Application for Admission
b. Designated
Certificate of Health & Immunization Certificate
c. Statement Of
Purpose
2. One Letter of recommendation from
faculty or staff of the applicant's home university.
3. One original copy of the applicant's
Certificate of Enrollment
4. One original copy of the applicant's
university transcript
5. One photocopy of the applicant's passport
information page
6. Five Recent Photographs : 3.5cm by
4.5cm
7. Visa D-2
Mengenai beasiswa yang
diperoleh, peserta program pertukaran mahasiswa ini memperoleh beasiswa penuh
dari Kwandong University dan pemerintah korea yaitu waived tuition fee, Asrama, Makan 3x sehari, buku-buku, Trip
keliling Korea, Asuransi dll semunya free. Namun biaya Tiket pesawat mulai dari
keberangkatan hingga kepulangan ke Indonesia di tanggung pribadi dan
Alhamdulillah saya mendapatkan Sponsor dari Garuda Indonesia Airlines sehingga
untuk tiket pesawat saya tidak banyak mengeluarkan biaya. Program ini terhitung
mulai tanggal 28 Agustus 2012
hingga 14 Desember 2012. Yep… benar sekali dalam mendapatkan segala
sesuatu harus ada yang di korbankan yaitu molornya kelulusan kita selama 1
semester (Cuti). Namun pengalaman yang kita dapatkan sangatlah berharga dan tak
ternilai harganya.
Tidak mudah dan diperlukan
motivasi dan perjuangan yang keras untuk bisa melengkapi semua dokumen-dokumen
tersebut, mulai dari bolak-balik International Office UNDIP, Rektorat, Dekanat
Fakultas Teknik, Kantor Imigrasi di Semarang dan kantor Kedutaan Besar Korea
Selatan di Jakarta. Alhamdulillah Allah selalu memudahkan perjuangan hambanya
yang mau berdo’a dan istiqomah berjuang dalam kebaikan. Akhirnya pada tanggal
30 Juni 2012 bertepatan dengan hari ulang tahun saya, pihak International
Office Undip mengundang saya untuk mengambil dokumen Invitation Letter dan LOA (Letter
Of Acceptance) yang di kirim langsung dari Korea. Dokumen ini sangat
penting untuk pembuatan Visa D-2
kita (Visa pelajar)
Bayangan-bayangan indah mengenai
Negara Korea pun muncul dibenak saya kemajuan Teknologi dan Riset, Etos kerja
yang bagus, budaya disiplin dan bersih. Subhanallah…. ternyata masalah baru pun
muncul yaitu Culture Shock bulan pertama hidup di korea tak semudah yang
kita bayangkan masalah komunikasi, masalah makanan, masalah ibadah dan masalah kedisiplinan
ini pun menjadi hal yang sangat sulit pada awalnya, klo boleh membandingkan
antara perjuangan selama seleksi dengan perjuangan selama survive dikorea ini
sangatlah lebih sulit, Karena memang dibutuhkan kesabaran, iman yang kuat, dan
sikap adaptable yang kuat.
Namun selalu ada manis setelah
pahit yaitu dapat mengunjungi berbagai Lab. Kampus di Korea khususnya Lab. Geodesi
dan Sipil di Kwandong University skaligus berkomunikasi dengan mahasiswa
geodesi di korea sangatlah menyenangkan. Belum lagi dapat mengunjungi
tempat-tempat wisata dan belajar bahasa Korea bersama mahasiswa-mahasiswa asing
dengan latar belakang budaya yang berbeda-beda membuat kita semakin terbuka
pemikirannya tentang Dunia global dan belajar bagaimana saling menghargai.
Belajar Gaya hidup yang sehat memakan makanan yang sehat, dapat memanfaatkan
fasilitas umum yang serba canggih dan memiliki teman-teman baru mahasiswa Korea
yang unyu-unyu hehe….
#Kelas Prof. Jenna
Last but not least, Saya ingin
menyampaikan kepada kawan-kawan yang sedang hunting beasiswa, buat yang sudah
mendaftar berulang kali, apply sana sini, tapi belum beruntung juga, jangan
pernah putus asa! Never Stop dreaming.
Sekali saja tidak cukup!!!Percayalah tuhan tau apa yang terbaik buat kita, “Second time is always easier than the first
one”. Dan George Bernard Shaw mengatakan “Orang gagal selalu menyalahkan
keadaan untuk sesuatu yang terjadi pada dirinya. Orang sukses selalu bangkit
dan mencari situasi yang mereka inginkan. Jika tidak menemukannya, mereka akan
menciptakannya”.
So, keep
fighting like a tiger and win like a champion. Amin…Salam sukses!!!
Terima kasih Ayah, Ibu dan
Keluarga tercinta atas dukungan dan Do’anya.
Terima kasih saya sampaikan pada
Bapak Prof. Sudharto P. Hadi (Rektor Universitas Diponegoro), Bapak Warsito
(PR3 Undip), Bapak Bambang Pudjianto (Dekan FT), Bapak Imam Buchori (PD1 FT),
Bapak Abdullah (PD3 FT), dan Garuda Indonesia Airlines atas bantuan sponsorship,
pendanaan untuk tiket pesawat dan akomodasinya.
Tak lupa pula Terima kasih untuk
Bapak Bambang Sudarsono (KaProdi Teknik Geodesi), Bapak Arwan putra, beserta
jajaran dosen Teknik geodesi Undip, Bapak I Made Andi Arsana, Mas Deni Pancasakti,
Muhamad Ansori, Lukman Maulana, Rezky yudha Seno, Rangga Bayu Prasetya, Danang
Budi Susetyo, dan kawan-kawan Geodesi Undip seperjuangan atas Motivasi dan
Do’anya.
Best regard for PERPIKA
(Persatuan Pelajar Korea-Indonesia) dan GF ( Gangneung Family ) teman-teman
indonesia yang sudah menjadi keluarga saya selama di Gangneung (강릉),
Korea.
사랑해요
Love U all
^^
Gangneung Family |
0 comments:
Post a Comment